UniPin mendapat kesempatan untuk menilai Legends of Crystal, sebuah game RPG lokal buatan developer GingerSun Games.
Kemunculan alat seperti RPG Maker telah memungkinkan banyak orang untuk mewujudkan game impian mereka sendiri. Legends of Crystal hadir dengan semangat indie yang patut diacungi jempol dan menawarkan gameplay yang cukup menarik. Namun, ada beberapa aspek yang masih perlu diperbaiki agar pengalaman bermain menjadi lebih memuaskan. Simak review lengkapnya di bawah ini.
Sinopsis
Legends of Crystal menceritakan konflik antara ras manusia dan ras jin yang bersaing untuk menguasai kristal legendaris. Untuk melindungi diri dari bahaya, kristal tersebut terpecah menjadi enam bagian dan tersebar di seluruh dunia.
Seorang anak bernama Sembada bertemu dengan Jaya Ningrat, yang menculik adiknya dengan alasan misterius. Jaya Ningrat memanggil monster Buto Ijo untuk menghadapi Sembada, tetapi berkat bantuan Jaya Baya dan kristal yang membangkitkan Garuda, Sembada dapat bertahan. Bersama Jaya Baya dan teman-teman baru, Sembada memulai petualangan untuk menyelamatkan adiknya dan menggagalkan rencana jahat Jaya Ningrat.
Kelebihan: Gameplay RPG Klasik
Legends of Crystal mengusung genre RPG turn-based yang klasik namun adaptif dengan baik. Kamu akan mengendalikan party secara bergiliran, memilih perintah seperti menyerang, bertahan, menggunakan skill, atau memanggil Khodam. Fitur Khodam adalah salah satu keunikan game ini karena mereka berfungsi sebagai anggota party tambahan sekaligus memberikan boost untuk karakter lain.
Game ini menawarkan berbagai region yang bisa dijelajahi dengan keunikan masing-masing. Untuk mempermudah eksplorasi, kamu bisa menggunakan fitur teleportasi antar lokasi, sehingga perjalanan menjadi lebih efisien.
Kekurangan: Visual dan Cerita Tidak Konsisten
Meski gameplay-nya cukup menarik, Legends of Crystal belum maksimal dari segi presentasi kontennya. Cerita dalam game ini dipenuhi dengan typo, kesalahan grammar, dan tanda baca yang memberi kesan amatir. Kombinasi unsur Indonesia dan Jepang yang diusung game ini malah terasa seperti campuran yang tidak menyatu dengan harmonis.
Visual karakter juga menunjukkan inkonsistensi. Kualitas desain karakter bervariasi dan tampak seolah digambar oleh orang yang berbeda. Selain itu, animasi saat random encounter menimbulkan ketidaknyamanan karena efek kejut dan animasi flashing yang membuat pusing.
Kesimpulan
Gameplay solid dari Legends of Crystal sayangnya tidak diimbangi dengan presentasi yang memadai. Meskipun sebagai game indie, kesalahan dan bug yang ada menunjukkan bahwa game ini belum mendapatkan sentuhan akhir yang diperlukan. Dengan harga yang sangat terjangkau sekitar Rp 30 ribuan, kamu mendapatkan gameplay yang cukup menghibur meski presentasinya kurang memuaskan.
GingerSun Games masih memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas game ini melalui pembaruan rutin yang memperbaiki bug. Legends of Crystal tersedia di Steam. Terima kasih kepada GingerSun Games yang telah menyediakan salinan game untuk review ini.
Apabila kamu ingin memaksimalkan memaksimalkan permainan? Top Up Steam, Kamu bisa langsung visit di UniPin sekarang juga! Pastinya banyak promo dan diskon yang dapat kamu dapatkan!